Ramainya pengunjung bisa terlihat di pusat kuliner khas Cirebon di Desa Batembat Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon. Karena lokasi parkir yang tidak memadai, para pengunjung menggunakan bahu jalan untuk memarkir kendaraannya, sehingga mengakibatkan kemacetan hingga 1 km.
Keramaian pengunjung juga terlihat di Pusat Grosir Batik Trusmi Cirebon, Humas Batik Trusmi Cirebon, Dea Dheliana menyebutkan, ada peningkatan jumlah pengunjung yang datang di batik trusmi. Kebanyakan pengunjung adalah wisatawan dari luar kota. Selain bati, beberapa makanan khas juga diburu oleh pengunjung di Pusat Grosir Batik Trusmi.
“Bukan Cuma batik, tapi banyak juga yang membeli kerupuk mlarat dan sirup Tjampolay,” ujar Dea, Sabtu (26/03/2016)
Untuk lebih memudahkan kepada para pengunjung untuk mendapatkan kuliner Cirebonan, Batik Trusmi juga membuat Batik Kitchen yang menyediakan aneka makanan tradisional khas Cirebon dan modern. Menurut Gun Gun Gumilar, General Manager Batik Trusmi Group, tidak sedikit wisatwan yang setelah berbelanja di Batik Trusmi, mereka mencari kuliner khas Cirebon. Oleh karena itu, kita membuat Batik Kitchen untuk mengakomodir keinginan para pengunjung.
Dalam satu bulannya, terutama saat ada long weekend, pengunjung Batik Trusmi bisa mencapai 60ribu wisawatan. Sehingga peluang ini, harus benar-benar bisa dimanfaatkan untuk mengenalkan potensi Cirebon yang ada.
“disini jug ada tempat pementasan kesenian khas Cirebonnya juga,” ujar Gun-gun.
Salah satu pengunjung Batik Trusmi, Sheryl (22), wisatawan asal Jakarta ini memang sengaja mengisi waktu liburannya di Cirebon. Ia bersama lima rekannya, melakukan tour wisata di Cirebon dengan mengunjungi beberapa tempat seperti Keraton, Rumah Kerang, Kuliner Nasi Jamblang dan di Batik Trusmi. Menurutnya, Batik Cirebon cukup terkenal, sehingga ia memilih untuk dijadikan oleh-oleh.
“Harganya ada yang kemahalan, tapi banyak yang sesuai kantong kita juga,” ujar Sheryl.
.jpeg)
No comments:
Post a Comment