Satu Korban Penyerangan OB di Arjawinangun Cirebon Meninggal - cirebon.co

Breaking

Tuesday 30 January 2024

Satu Korban Penyerangan OB di Arjawinangun Cirebon Meninggal


Cirebon : Satu korban penyerangan yang dilakukan oleh petugas Office Boy (OB) disebuah koperasi di Desa Kebonturi Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon, meninggal dunia.


Korban bernama Jessica Shintia, meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun Kabupaten Cirebon.

Kasatreksrim Polresta Cirebon menuturkan, bahwa korban meninggal dunia pada pukul 21.30 tadi malam, saat dilakukan penanganan medis oleh pihak rumah sakit.

"Iya benar, tadi malam satu korban meninggal dunia," kata Kompol Hario Prasetyo, Selasa 30 Januari 2024.

Hario menuturkan, bahwa dari empat korban penyerangan yang dilakukan oleh OB di Kantor Koperasi BMI Arjawinangun Cirebon, dua diantaranya sudah diperbolehkan pulang.

Satu korban lainnya, saat ini masih dalam penanganan medis di RSUD Arjawinangun Cirebon, karena mendapatkan luka cukup serius akibat senjata tajam.

"Satu korban saat ini masih dirawat, sedangkan dua korban lainnya sudah diperbolehkan pulang," kata Hario.

Sebelumnya, Warga Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon dibuat geger, dengan peristiwa penganiayaan yang dilakukan oleh seorang Office Boy (OB) terhadap kepala cabang dan sejumlah karyawan, Senin 29 Januari 2024.

Salah satu karyawan yang sedang berada di lokasi kejadian, menjelaskan detik-detik menegangkan, peristiwa penganiayaan yang mengakibatkan empat korban luka  itu.

SP salah satu karyawan menuturkan, bahwa aksi yang dilakukan oleh petugas OB tersebut terjadi pada pagi hari, sekitar pukul 06.54.

Ia menduga aksi tersebut ada unsur terencana, karena sebelum dilakukan penganiayaan terhadap kepala cabang dan tiga karyawan lainnya, pelaku sempat mengunci semua ruangan.

"Semua ruangan dikunci oleh pelaku dari dalam," ujar SP.

Namun saat itu kata SP, sejumlah pegawai mengira hal tersebut merupakan hal normal saja dan tidak menyangka akan terjadi hal yang cukup tragis.

Selang beberapa lama setelah pelaku mengunci seluruh pintu kantor, pelaku kemudian melakukan penganiayaan terhadap kepala cabang dan karyawan yang ada disekitarnya.

"Total ada sembilan karyawan yang berada di dalam kantor," kata SP.

Peristiwa tersebut kemudian berhasil dihentikan oleh karyawan lainnya dengan membekuk pelaku. Namun empat orang mengalami luka berat akibat penganiayaan tersebut.

"Karyawan lainnya berusaha memisahkan dan membekuk pelaku," kata SP.

No comments:

Post a Comment