Ratusan Hektare Daratan di Jabar Tergerus Abrasi - cirebon.co

Breaking

Friday 1 July 2022

Ratusan Hektare Daratan di Jabar Tergerus Abrasi


Subang : Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyebut ratusan hektare tanah yang berada di pesisir pantai Jawa Barat, tergerus air laut akibat abrasi.

Emil mengatakan, wilayah yang cukup tinggi terkena dampak abrasi, terjadi diwilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat.

Menurut Emil, di sekitar Pantai Pondok Bali Subang, sebanyak 192 hektare daratan, kini sudah menjadi laut. Belum lagi di pesisir Bekasi, air laut kini menggenangi 400 hektare daratan akibat proyek pembangunan dan pemanasan global.

"Di sini 192 hektare lahan yang dulunya daratan sudah jadi laut, di Kabupaten Bekasi juga 400 hektare dengan berbagai sebab seperti proyek maupun pemanasan global," ujar Emil, saat menghadiri Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLH) Tingkat Provinsi Jabar di Pantai Pondok Bali, Desa Mayangan, Legonkulon, Kabupaten Subang, Kamis 30 Juli 2022.

Oleh karena itu, Emil meminta kepada seluruh masyarakat, untuk meningkatkan penanaman mangrove, terutama di wilayah Pantura. Karena menurutnya, Dampak dari pemanasan global sudah hadir di halaman Jabar, yang menghilangkan tanah menjadi laut.

"Kalau panjang pantai itu sekitar 300-400 km, kita akan petakan mana yang urgent untuk ditanami mangrove secepat-cepatnya," tuturnya.

Berbeda dengan pesisir selatan Jabar yang kontur daratannya cenderung curam, pesisir utara lebih rendah yang memudahkan air laut naik ke darat. Itu menjadi alasan penanaman mangrove gencar dilakukan di pesisir utara.

"Selatan tipenya lebih curam sehingga tidak menyebabkan hilangnya tanah. Maka penanaman jutaan mangrove fokus di utara terlebih di momen hari lingkungan hidup," kata Kang Emil.

Kang Emil berharap, masifnya gerakan penanaman mangrove di seluruh pesisir utara Jabar dapat mengurangi potensi hilangnya lahan dalam beberapa tahun ke depan.

"Dalam beberapa tahun ke depan, mudah-mudahan mengurangi hilangnya lahan sehingga masyarakat bisa meneruskan masa depannya dengan lebih baik," harapnya.

No comments:

Post a Comment